Tuesday, May 6, 2008

Pertarungan Sejati

Pertarungan ini begitu ganas namun sepi.
Tiada penonton tiada wadyabala.
Satu lawan satu, satu bertarung dalam satu.
Tiada yang bersorak ketika menang,
tiada yang meronta ketika kalah kecuali
si petarung sendiri.

Kemenangan yang didapatpun menggantung diruang hampa,
berputar-putar mengembara menuju pertarungan baru,
di medan perang yang sama.
Tiada waktu memikirkan apa yang diluar gelanggang laga,
kecuali mengawasi musuh,
NAFS KU SENDIRI.

Tiada Daya dan Upaya (kekuatan) kecuali DayaNYA


Jogja, 3 Mei 2008